Apa Penyebab Psikosis?
Salah satu penyebab psikosis yang paling umum adalah faktor genetik. Gen mengandung petunjuk cara pembuatan protein, sehingga bila terjadi kesalahan maka akan dihasilkan protein yang tidak berfungsi dengan baik. Jika hal ini terjadi di otak, akibatnya adalah ketidakseimbangan kimiawi yang berkontribusi terhadap gejala psikosis. Seorang dokter dapat membantu menentukan apakah seseorang menderita psikosis atau tidak dengan menguji susunan genetiknya dan dengan memantau tekanan darah dan detak jantungnya.
Aliansi Nasional untuk Penyakit Mental mendefinisikan psikosis sebagai "keterpisahan dari kenyataan yang mengakibatkan halusinasi, delusi, dan gejala lainnya". Sekitar tiga persen populasi akan mengalami hal ini pada suatu saat dalam hidup mereka. Perawatan untuk kondisi ini bergantung pada penyebabnya, namun mungkin termasuk obat-obatan untuk mengurangi gejala, terapi bicara, atau rawat inap. Sayangnya, tidak semua pasien merespons pengobatan, jadi penting untuk mencari tahu sebanyak mungkin penyebab psikosis sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Ada banyak faktor risiko psikosis. Misalnya, orang yang mengalami kesulitan melahirkan lebih mungkin terkena skizofrenia. Imigran dan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan juga berisiko lebih tinggi terkena psikosis. Mengonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena psikosis. Jadi penting untuk mengetahui kemungkinan penyebab psikosis sebelum mencari pengobatan. Ini akan membantu Anda menentukan tindakan terbaik untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
Psikosis juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti percakapan atau berbicara dengan jelas. Gerakan dan ekspresi emosi juga dipengaruhi oleh psikosis. Seseorang mungkin tidak dapat mengenali apa yang dialaminya. Mereka mungkin tidak dapat memahami atau mengidentifikasi perilaku atau pemikiran aneh yang mereka alami. Orang tersebut mungkin kesulitan mengungkapkan perasaannya, dan mungkin juga kesulitan mengidentifikasi teman atau anggota keluarganya. Mereka mungkin ditugaskan sebagai pekerja sosial.
Penyebab psikosis juga dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk memahami dan berbicara dengan jelas. Orang tersebut mungkin tidak dapat mengingat kata-kata atau memahami percakapan. Mereka mungkin tidak bisa mengikuti topik pembicaraan. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan berbicara dan bergerak. Selain itu, orang tersebut mungkin mengalami kesulitan mengungkapkan perasaannya. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan mengidentifikasi objek. Gejala psikosis mungkin membuat Anda sulit mengikuti percakapan.
Di antara penyebab psikosis yang paling umum, obat-obatan yang paling umum adalah amfetamin dan kokain. Penggunaan obat ini dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk psikosis. Beberapa stimulan yang paling populer adalah kokain, amfetamin, dan zat ilegal lainnya. Obat-obatan ini mempengaruhi otak dan tubuh secara berbeda. Namun kemampuan suatu obat dalam mempengaruhi kepribadian seseorang ditentukan oleh spesifik zat yang digunakan.
Orang dengan psikosis mungkin kesulitan mengikuti percakapan dan berbicara dengan jelas. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan dalam menggerakkan dan mengungkapkan perasaannya. Gerakan mereka mungkin tidak menentu atau memiliki ritme yang tidak biasa. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan berbicara, sehingga sulit mengikuti percakapan. Seringkali sulit untuk memahami apa yang dikatakan seseorang. Gangguan ini akan mempengaruhi kemampuan pasien dalam berkonsentrasi dan membuat rencana. Penting untuk mencari pertolongan medis di lokasi https://www.ctrip.co.th/ untuk mencegahnya sebelum berkembang.
Seseorang yang menderita psikosis mungkin kesulitan mengikuti percakapan dan berbicara dengan jelas. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan bergerak dan mengekspresikan diri. Mereka mungkin juga menjadi gelisah, kasar, atau agresif. Apa pun alasannya, orang tersebut tidak akan bisa berbicara, bergerak, atau bahkan mengikuti percakapan. Mereka mungkin juga mengalami berbagai gejala fisik, termasuk kebingungan dan halusinasi.
Jika seseorang didiagnosis menderita psikosis, langkah selanjutnya adalah mencari pengobatan yang dapat meringankan gejala dan mencegah psikosis lebih lanjut. Pilihan pengobatan untuk psikosis bervariasi tergantung penyebabnya. Beberapa orang dengan psikosis mungkin mengalami satu episode, sementara yang lain mungkin mengalami gejala dalam jangka waktu yang lama. Dalam kasus seperti ini, penting untuk mencari bantuan profesional dari pasien. Hal ini akan memungkinkan mereka mendapatkan diagnosis yang benar dan menerima pengobatan yang tepat.